Jumat, 28 Januari 2011

pembuatan bakso

PEMBUATAN BAKSO

TINJAUAN PUSTAKA
Bakso, merupakan makanan yang sangat populer di kalangan masyarakat kita. Hampir di setiap tempat dapat kita jumpai produk ini. Di pasar-pasar, di pinggir jalan, di pondokan, pedagang keliling sampai di pasar swalayan.
Bakso yang biasa kita kenal dikelompokkan menjadi bakso daging, bakso urat, dan bakso aci. Bakso daging dibuat dari daging yang sedikit mengandung urat, misalnya daging bagian penutup atau bagian gandik, dengan penambahan tepung yang lebih sedikit. Bakso urat terbuat dari daging yang mengandung jaringan ikat atau urat, misalnya daging iga. Bakso acin adalah bakso yang penambahan tepungnya lebih banyak dibanding dengan jumlah daging yang digunakan.
Bahan pengawet yang biasa digunakan adalah benzoat, batas penggunaannya dalam produk pangan maksimum 0,1%. Boraks berupa serbuk putih yang digunakan pada bakso untuk menghasilkan produk yang kering (kasat dan tidak lengket), bahan ini termasuk bahan kimia yang dilarang penggunaannya dalam produk pangan. Tawas digunakan dalam air perebus bakso untuk membantu mengekstrak protein daging, kelebihan STPP ini menyebabkan rasa pahit pada bakso.
Untuk menghindari konsumsi bahan tambahan yang terlalu banyak, bakso dapat dibuat sendiri di rumah dengan mengurangi atau menghindari sama sekali penggunaan bahan-bahan tersebut. Caranya mudah, simak saja tulisan berikut.
Pembuatan bakso terdiri dari tahap pemotongan daging, penggilingan daging, penghalusan daging giling sekaligus pencampuran dengan bahan pembantu dan bumbu, pencampuran dengan tepung tapioka dan sagu aren, pembentukan bola-bola dan perebusan.
Perebusan bakso dilakukan dalam dua tahap agar permukaan bakso yang dihasilkan tidak keriput dan tidak pecah akibat perubahan suhu yang terlalu cepat. Tahap pertama, bakso dipanaskan dalam panci berisi air hangat sekitar 60oC sampai 80oC, sampai bakso mengeras dan terapung. Tahap kedua, bakso direbus sampai matang dalam air mendidih.







BAHAN DAN ALAT
1. BAHAN
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
1. Daging sapi 500 gr
2. Tepung tapioka 111,13 gr
3. Sagu aren 55,7 gr
4. Es 100 gr
5. Fosfat (STPP) 1 gr
6. Lada halus 1 gr
7. MSG 2,5 gr
8. Bawang Putih 3 siung
9. Garam 9 gr
ALAT
1. Kompor gass
2. Wadah
3. Kuali
4. Adonan bakso
5. Sendok makan
6. Blender
7. Sendok pengaduk





CARA KERJA PENENTUAN KADAR AIR
LANGKAH KERJA
1. Daging digiling dengan menggunakan blender.
2. Daging gilingan dimasukkan ke dalam food processor (chopper) bersama dengan
sebagaian dari es, STTP, garam, lada halus, MSG, dan bawang putih yang
telah dihaluskan.

3. Campuran tersebut dihaluskan selama 5 menit.
4. Tepung tapioka, sagu aren, dan sisa es ditambahkan ke dalam food processor,
dan semua campuran dihaluskan sampai halus (kurang lebih 10 menit).
5. Setelah halus, adonan bakso ini dibulat-bulatkan dengan menggunakan tangan
dan diambil dengan sendok. Ukuran daging disesuaikan dengan selera, bisa
besar, kecil, atau sedang.
6. Bola-bola daging yang terbentuk langsung dimasukkan ke dalam air hangat
(air hangat ini belum mendidih atau sekitar suhu 60-80 nol derajat Celsius).
7. Bila sudah terapung dalam air, bola-bola bakso ini diangkat. Bila akan
dikonsumsi langsung, bakso tersebut didinginkan sebentar, lalu direbus lagi
sampai matang (sekitar 10 menit).
8. Bila akan disimpan, dapat disimpan direfrigerator untuk jangka waktu
sebentar, atau di freezer untuk jangka waktu yang lama. Direbus kembali
bila akan dikonsumsi.





HASIL PRAKTIKUM

“Uji Cita Rasa”
NO NAMA RASA AROMA WARNA
1. ISWANIL 2 1 3
2. M. RAFII 2 2 2
3. RAMADONNA 2 2 3
4. ILHAM WAHYUDI 1 2 3
5. HERI SUGIARTO 2 2 2
6. HABIBI 2 2 2
Ket
1. Sangat suka
2. Suka
3. Tidak suka
4. Sangat tidak suka










PEMBAHASAN


Dalam proses pembuatanya, ada bakso yang dicampur dengan boraks atau bleng untuk membuat tepung menjadi lebih kenyal mirip daging serta lebih awet.[2] Hal ini membuat bakso pernah dianggap makanan yang kurang aman oleh BPOM. BPOM mengingatkan bahwa mengkonsumsi makanan berkadar boraks tinggi selama kurun 5–10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker hati.[3] Maka bakso yang dijual di berbagai pasar tradisional dan pasar swalayan diwajibkan bebas boraks.
Bakso dapat disajikan dalam bentuk rebusan dengan kuah atau digoreng sebagai makanan ringan. Jika disajikan dalam bentuk kuah perlu dipersiapkan kuahnya yaitu dengan merebus sisa-sisa penyiangan seperti kepala, tulang, kemudian diberikan bumbu yang telah dihaluskan (merica, bawang putih dan garam) Sedangkan bumbu-bumbu penyedap kuah antara lain, bawang goreng, tongcai, saos tomat, cabe/sambal, kecap, cuka, sayur caisin.










KESIMPULAN


Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang paling lazim dalam masakan Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga baso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur, ditaburi bawang goreng dan seledri.
Bakso, merupakan makanan yang sangat populer di kalangan masyarakat kita. Hampir di setiap tempat dapat kita jumpai produk ini. Di pasar-pasar, di pinggir jalan, di pondokan, pedagang keliling sampai di pasar swalayan.

Variasi jenis bakso
• Bakso urat: bakso yang diisi irisan urat atau tendon dan daging tetelan
kasar
• Bakso bola tenis atau bakso telur: bakso berukuran bola tenis berisi telur
ayam rebus
• Bakso gepeng: bakso berbentuk pipih
• Bakso ikan: bakso berbahan daging ikan
• Bakso udang: bakso berbahan dari udang
• Bakso Malang: hidangan bakso dari kota Malang , Jawa Timur; lengkap dengan
mi kuning, tahu, siomay, dan pangsit goreng
• Bakso keju: bakso resep baru berisi keju



DAFTAR PUSTAKA


http://auliahazza.wordpress.com/2006/05/14/mari-membuat-bakso-di-rumah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Bakso
http://cara-membuat-bakso.blogspot.com/
http://bisnisukm.com/pembuatan-bakso.html
http://ic2.pbase.com/g3/76/410576/2/89677474.SwHEdOFK.jpg
Majalah Sedap Sekejap Edisi 1/IV/2003

1 komentar: